Selasa, 5 Desember 2023 – 11:48 WIB
Istambul – Hampir 1,9 juta orang, atau lebih dari 80 persen populasi di Jalur Gaza, menjadi pengungsi sejak 7 Oktober, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam pernyataannya pada Senin, 4 Desember 2023 .
Baca juga:
Keamanan warga negara Israel di 80 negara semakin terancam, kata Dewan Keamanan
Selain itu, hingga 2 Desember, 111 staf UNRWA diketahui tewas sejak dimulainya perang, lanjut pernyataan itu.
Pada Jumat (12 Januari) pagi, tentara Israel kembali melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah mengumumkan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu.
Baca juga:
Sebuah tindakan aneh yang dilakukan tentara Israel pasca penghancuran gedung Mahkamah Agung di Gaza
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak konflik dimulai pada 7 Oktober melonjak menjadi 15.899 orang, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung pada Minggu (3/12).
Baca juga:
Setelah jeda 2 bulan, persidangan korupsi Netanyahu kembali digelar
Sementara itu, jumlah korban luka di Jalur Gaza meningkat menjadi 41.316 orang pada periode yang sama. Sedangkan korban tewas di Israel tercatat sekitar 1.200 orang.
Banyak warga Palestina yang melarikan diri pada awal perang ketika Israel memerintahkan penduduk Gaza utara untuk pindah ke selatan, yang menunjukkan bahwa mereka akan lebih aman di sana.
Namun ada peringatan bahwa pengungsian dalam skala besar akan menjadi bencana kemanusiaan.
Selain itu, Israel juga menyerang wilayah selatan pada hari dan minggu berikutnya, sehingga banyak pengamat yang mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza. (Semut/Antara)
Sisi lain
Namun ada peringatan bahwa pengungsian dalam skala besar akan menjadi bencana kemanusiaan.
Quoted From Many Source