Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin yang biasa disapa Din Syamsuddin meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan hasil pemilu.
“Saya mengapresiasi survei politik. Tapi saya berpesan jangan dijadikan pedoman sepenuhnya karena memerlukan ujian akademik,” kata Din, Senin (11/06) di Menara Nasdem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini melanjutkan, perlu dibahas lebih lanjut survei berbagai lembaga. Hal ini membuatnya lebih jelas dan bisa dijadikan bahan pertimbangan saat memilih.
“Metodologinya bagaimana, samplingnya, dan terutama pertanyaannya. Utamanya pertanyaan apa yang diajukan, lalu yang ketiga, siapa yang membiayai,” jelasnya.
Din menambahkan, survei sebenarnya menjaring opini publik, namun saat ini terkesan membentuk opini publik. Untuk itu masyarakat diimbau lebih cerdas dalam mengambil keputusan.
“Jadilah pemilih yang cerdas”pemilih yang cerdas), yang punya literasi politik, dengarkan hati nuraninya, bukan karena jajak pendapat yang bisa mempengaruhi psikologisnya,” tegasnya.
Diketahui, hasil jajak pendapat politik saat ini masih menempatkan pasangan Anies-Muhaimin di peringkat terbawah, di bawah pesaingnya, pasangan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran. (Mag1)
Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.
Quoted From Many Source