Mengutip dua pejabat AS, aksio Perdagangan senjata tersebut ditinjau oleh Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (13 Desember), menggarisbawahi kekhawatiran terhadap upaya pemerintah Israel untuk mengekang kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis di Tepi Barat.
Israel meminta lebih banyak senapan pada hari-hari awal perang untuk tim respons sipil pertama di desa-desa dekat perbatasan dengan Gaza, Lebanon, dan Suriah.
Tim lokal ini, yang terdiri dari warga yang telah menerima pelatihan dan senjata dari polisi Israel, seharusnya bertindak sebagai responden pertama jika terjadi serangan teroris.
Namun, pemerintahan Joe Biden bereaksi hati-hati terhadap permintaan Israel karena kekhawatiran bahwa Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional ultra-nasionalis yang mengawasi kepolisian, mungkin membagikan senapan kepada pemukim ekstremis di Tepi Barat.
“Persetujuan izin ekspor dari perusahaan pertahanan Amerika diberikan hanya setelah ada jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan sampai ke tim sipil di pemukiman Yahudi,” tulisnya. aksio.
Beberapa minggu setelah persetujuan tersebut, Departemen Luar Negeri AS memulai peninjauan baru terhadap izin tersebut, dengan alasan kekhawatiran mengenai kekerasan yang dilakukan pemukim dan persepsi bahwa pemerintah Israel tidak berbuat cukup untuk mengatasi masalah tersebut.
Keputusan itu diambil setelah pemerintahan Biden merasa prihatin dengan pemberitaan pers Israel yang mengungkap dokumen rahasia komandan Komando Pusat IDF.
Dokumen tersebut menyebutkan Ben Gvir memerintahkan polisi untuk tidak menangkap pemukim yang melakukan kekerasan di Tepi Barat.
“Kesepakatan ini tidak akan menghasilkan apa-apa saat ini. Kami memerlukan lebih banyak jaminan dari Israel mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk membatasi serangan kekerasan pemukim dan memastikan bahwa tidak ada senjata baru Amerika yang menjangkau pemukim di Tepi Barat,” kata pejabat AS tersebut.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri baru-baru ini mengumumkan sanksi terhadap beberapa lusin pemukim Israel yang dicurigai terlibat dalam serangan terhadap warga Palestina.
Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.
Quoted From Many Source